Suara Merah Putih News // TULUNGAGUNG – Suasana penuh kehangatan dan kebersamaan terpancar dari kegiatan Halal Bihalal dan makan gratis ketupat massal yang digelar oleh warga Dukuh Ngledeng, Dusun Pabyongan RT 03 RW 03, Desa Mulyosari, Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung, pada Minggu malam (06/04/2025).
Acara yang diselenggarakan dalam rangka menyambut dan merayakan Hari Raya Idul Fitri 1446 H ini semakin meriah dengan hadirnya pagelaran seni tradisional Reog Ponorogo Sardulo Mudho, yang berhasil menyedot perhatian dan antusiasme warga dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang tua.
Kegiatan dimulai dengan sambutan dari Kepala Desa Mulyosari, Agil Wilusan, yang mengapresiasi peran aktif Ketua RT dan seluruh panitia atas inisiatif dan kerja keras dalam menyukseskan acara tersebut.
“Saya ucapkan terima kasih kepada ketua RT dan seluruh panitia yang telah menyiapkan acara ini dengan sangat baik, semoga ini menjadi ajang mempererat tali silaturahmi antar warga” ujar Agil dalam sambutannya.
Tak lupa, Agil Wilusan juga menyampaikan ucapan “Minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin“ kepada seluruh masyarakat yang hadir. Ia juga mengajak warga untuk menikmati sajian ketupat massal dan hiburan seni budaya yang telah disiapkan.
Dalam kesempatan tersebut, Agil juga memaparkan makna dari halal bihalal dan ketupat sebagai simbol budaya dan nilai-nilai Islam. Halal bihalal, menurutnya, merupakan momentum untuk saling memaafkan, merekatkan kembali hubungan yang sempat renggang, serta memperkuat ukhuwah dan persaudaraan di tengah masyarakat.
Sementara itu, ketupat sebagai makanan khas Lebaran memiliki filosofi mendalam. Bentuknya yang bersudut dan dibungkus janur melambangkan keterbukaan hati, sementara isinya yang padat mencerminkan kebersamaan dan keberlimpahan rezeki.
Kemeriahan acara semakin terasa saat Reog Ponorogo Sardulo Mudho tampil dengan atraksi memukau. Kesenian khas Jawa Timur ini disambut sorak sorai warga yang menikmati setiap gerakan dan iringan gamelan yang menggema di malam hari.
Warga terlihat antusias menyantap ketupat, opor, dan hidangan khas Lebaran lainnya, sambil bersenda gurau dan saling berjabat tangan dalam suasana penuh keakraban.
Acara berlangsung lancar, tertib, dan penuh keceriaan. Momentum ini diharapkan dapat menjadi tradisi tahunan yang memperkuat semangat gotong royong, silaturahmi, dan pelestarian budaya di Desa Mulyosari, khususnya di Dukuh Ngledeng.
Pewarta : Munardi5758