Suara Merah Putih News // Tulungagung, 30 Januari 2025 – Kopi cethe, salah satu minuman khas Tulungagung, Jawa Timur, masih menjadi favorit bagi pecinta kopi tradisional. Minuman ini memiliki keunikan tersendiri, yakni cara menikmatinya yang dikombinasikan dengan seni melukis menggunakan endapan kopi pada batang rokok kretek.
Cethe sendiri berasal dari kebiasaan masyarakat Tulungagung yang memanfaatkan ampas kopi kental untuk dioleskan ke rokok sebelum dinyalakan. Teknik ini tidak hanya menambah aroma khas tembakau yang bercampur dengan kopi, tetapi juga menjadi bagian dari tradisi yang diwariskan turun-temurun.
Di berbagai warung kopi di Tulungagung, kopi cethe masih mudah ditemukan. Warung-warung tradisional menjadi tempat berkumpulnya para penikmat kopi yang ingin merasakan sensasi menikmati kopi sambil berkreasi dengan motif cethe pada rokok mereka.
Menurut salah satu pemilik warung kopi di Tulungagung, kopi cethe bukan sekadar minuman, tetapi juga bagian dari budaya dan identitas masyarakat setempat.
“Kopi cethe ini punya ciri khas yang sulit ditemukan di tempat lain. Cara menikmatinya juga unik, membuat obrolan di warung kopi jadi lebih akrab dan santai,” ujar Suyono, seorang penjual kopi di Pasar Ngemplak.
Selain menjadi favorit masyarakat lokal, kopi cethe juga mulai dikenal lebih luas hingga menarik perhatian wisatawan yang berkunjung ke Tulungagung. Beberapa kafe dan kedai kopi modern bahkan mulai mengangkat kopi cethe sebagai bagian dari menu spesial mereka, meskipun tetap mempertahankan cara penyajiannya yang khas.
Sebagai warisan budaya tak benda, kopi cethe tidak hanya sekadar minuman, tetapi juga simbol dari kearifan lokal yang terus dilestarikan. Dengan berkembangnya tren kopi di kalangan anak muda, kopi cethe diharapkan tetap bertahan dan menjadi salah satu ikon kuliner khas Tulungagung.
- Pewarta : Dono