suaramerahputih.id // SALATIGA – Dari sebuah desa kecil di Suruh, Salatiga, lahirlah seorang wanita tangguh bernama Rustini Ningsih atau yang akrab disapa Alyn Agustine. Anak pertama dari empat bersaudara, buah hati pasangan (alm) Santoso dan Ngatini ini tumbuh dengan karakter kuat, pekerja keras, dan pantang menyerah.
Kehidupan tidak selalu berpihak padanya. Usai berpisah dengan sang suami, Alyn harus berjuang seorang diri membesarkan dua anaknya. Demi masa depan mereka, ia rela meninggalkan kampung halaman dan mengadu nasib sebagai Buruh Migran Indonesia (BMI) di Taiwan. Tahun-tahun panjang di negeri orang ia lalui dengan peluh dan air mata, namun ia tak pernah mengeluh.
Kini, di usia yang menginjak kepala empat, Alyn tetap tampil energik dengan semangat hidup yang membara. Tubuhnya yang tinggi semampai, 168 cm, serta postur curvy menambah pesona kepribadian wanita yang dikenal sederhana namun penuh kharisma ini.
Hobi bersepeda dan aktif mengikuti pengajian agama membuat hidupnya tetap seimbang antara jasmani dan rohani. Satu kebahagiaan besar kini mulai ia rasakan—anak sulungnya, seorang putra yang ia besarkan penuh kasih dan perjuangan, sudah bekerja di Jepang. Sementara si bungsu, putri kecilnya, masih setia menemaninya di rumah sembari menimba ilmu di bangku sekolah dasar.
Perjalanan panjangnya yang penuh ketekunan dan keuletan membuahkan hasil. Dari kerja kerasnya, Alyn berhasil membangun beberapa outlet usaha di berbagai tempat. Dari seorang pekerja migran hingga kini mulai menapaki tangga kesuksesan, Alyn membuktikan bahwa keberanian dan ketabahan mampu mengubah jalan hidup seseorang.
Lantas, bagaimana dengan urusan jodoh? Apakah ia tidak ingin menikah lagi? Dengan senyum lembut yang khas, ia menjawab ringan,
“Sekarang saya fokus dengan kehidupan, kebahagiaan, dan masa depan kedua anak saya.”
Sebuah jawaban yang sederhana, namun mencerminkan keteguhan hati seorang wanita luar biasa.
Kisah Alyn adalah bukti nyata bahwa cinta seorang ibu, semangat pantang menyerah, dan keyakinan teguh mampu mengalahkan kerasnya kehidupan.
By : Didik_Red


