Tulungagung – Pemandangan yang memprihatinkan kembali terlihat di sepanjang bantaran sungai dan bahu jalan Jalur Lintas Selatan (JLS) Tretes–Pantai Dlodo, Desa Rejosari, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung. Tumpukan sampah yang diduga berasal dari pedagang berserakan di area tersebut, menciptakan kesan kumuh di jalur yang seharusnya menjadi akses wisata unggulan.

Berbagai jenis sampah, mulai dari kantong plastik, styrofoam, hingga batok kelapa muda, tampak mencemari lingkungan. Kondisi ini menimbulkan keprihatinan, terutama di kalangan wisatawan yang datang untuk menikmati keindahan panorama alam kawasan pesisir selatan.
Bagas (40), wisatawan asal Kota Pare, Kediri, mengaku kecewa dengan kondisi tersebut.
“Sayang sekali, pedagang di sepanjang JLS, khususnya menuju Pantai Sine dan Dlodo, tidak menjaga kebersihan. Jika dibiarkan, sampah ini bukan hanya merusak pemandangan, tapi juga berpotensi mencemari laut ketika terbawa hujan,” ujarnya, Minggu (21/9/2025).
Hal senada diungkapkan Darsono, wisatawan asal Nganjuk. Menurutnya, JLS sebenarnya memiliki daya tarik besar untuk wisata dan swafoto, namun tercoreng oleh perilaku oknum pedagang yang membuang sampah sembarangan.
“Jalur Lintas Selatan ini sangat indah untuk berselfie, tapi keindahannya rusak oleh sampah. Kami berharap pihak Perhutani dan Dinas Lingkungan Hidup Tulungagung segera turun tangan menangani persoalan ini,” tegasnya.
Para wisatawan berharap pemerintah daerah lebih serius dalam mengelola kawasan wisata, termasuk penanganan sampah dan penegakan aturan yang tegas terhadap pelanggaran lingkungan. Mereka menilai, menjaga kebersihan merupakan kunci utama agar kawasan JLS tetap menjadi destinasi wisata yang nyaman dan berdaya tarik tinggi. (DN97_Red)


