suaramerahputih.id // Tulungagung – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Tulungagung melaksanakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) terhadap Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Bersama Kawasan “Perwita” yang terdiri dari Desa Pucanglaban, Kalidawe, dan Panggungkalak. Kegiatan ini berlangsung pada Kamis, 31 Juli 2025, bertempat di Aula Kantor Kecamatan Pucanglaban, dimulai pukul 09.00 WIB hingga selesai.
Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran DPMD Kabupaten Tulungagung yang terdiri dari Inggit Yulia Puspita Dewi, S.Si., M.M., selaku Kepala Bidang Penataan dan Kerjasama Desa (PKD), serta staf lainnya yaitu Eni Wahyuningsih, S.I.P., Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Muda, Sri Andiyah, S.E., Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Pertama, dan Nizar Alkhabsy, S.Pd., Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Pertama. Dari pihak Kecamatan Pucanglaban turut hadir Kasi PMD Nurkolis dan staf Arif Widodo. Sementara dari unsur pemerintahan desa, tampak hadir perwakilan dari ketiga desa penyangga: Kepala Desa Panggungkalak Surani Al Djiman, Sekretaris Desa Kalidawe Endri Gunawan, serta para bendahara desa dari Kalidawe, Pucanglaban, dan Panggungkalak. Direktur BUMDesa Bersama “Perwita”, Didik Muali, dan Bendahara Dedi Pratama juga hadir, bersama dua orang pendamping desa, Hadi Winarto dan Muh. Toyib.

Kegiatan dibuka secara resmi dan dilanjutkan dengan sambutan pembuka dan pemaparan dari Kasi PMD Kecamatan Pucanglaban, Nurkolis. Dalam paparannya, ia menyampaikan bahwa BUMDesa Bersama Kawasan “Perwita” telah resmi berbadan hukum. Ia juga menegaskan pentingnya penyertaan modal awal dari masing-masing desa penyangga sebesar Rp10 juta untuk memperkuat fondasi operasional BUMDesa.
Selanjutnya, evaluasi menyeluruh disampaikan oleh Kabid PKD Inggit Yulia Puspita Dewi, S.Si., M.M., dari DPMD Tulungagung. Ia mengulas kemajuan BUMDesa serta menggali sejauh mana realisasi penyertaan modal dari desa penyangga. Inggit juga mendorong kejelasan arah program kerja yang akan dijalankan oleh BUMDesa ke depan.
Diskusi berlangsung aktif antara para peserta dan narasumber. Beberapa poin strategis yang mengemuka antara lain pentingnya percepatan penyertaan modal desa, serta fokus program kerja BUMDesa pada tiga sektor unggulan: pertanian, peternakan, dan pariwisata. Selain itu, BUMDesa juga diarahkan untuk mendukung upaya ketahanan pangan di kawasan setempat.
Kepala Desa Panggungkalak, Surani Al Djiman, secara tegas menyatakan kesiapannya untuk menyertakan modal desa sebagai bentuk komitmen terhadap keberlangsungan dan keberhasilan program kerja BUMDesa Bersama.
Pada akhir sesi, tercapai kesepakatan bersama bahwa BUMDesa Bersama Kawasan “Perwita” akan segera menjalankan program kerja yang telah dirancang. Penyertaan modal dari ketiga desa penyangga sebesar Rp10 juta diharapkan segera direalisasikan sebagai bentuk dukungan konkret terhadap program pemberdayaan ekonomi kawasan. Seluruh pihak juga menegaskan komitmen mereka untuk menjalankan BUMDesa sesuai arah pembangunan kawasan yang telah ditetapkan.
Kegiatan ditutup dengan doa bersama dan berlangsung dalam suasana tertib, lancar, serta menghasilkan semangat dan kesepahaman yang kuat di antara seluruh peserta. (DN97-Red)


