Suara Merah Putih News // TULUNGAGUNG –Â Bayangkan betapa syahdunya hari Sabtu, 5 Juli 2025 itu. Saat sebagian besar dari kita mungkin masih bergumul dengan guling atau antrean di warung bubur ayam, rombongan petualang sejati dari Tulungagung, yang tergabung dalam klub “4 Welas” (nama yang sungguh menyiratkan keakraban!), justru sudah siap tancap gas. Tujuan mereka? Pantai Mutiara di Trenggalek. Tentu saja, bukan untuk sekadar piknik biasa, melainkan untuk sebuah ritual tahunan yang penuh tawa: camping akbar!
Ketika “4 Welas” Beraksi
Diprakarsai oleh para sesepuh perkemahan seperti Om Ganong, Om Mul, Om Gembul, Om Malik, dan konco-konco petualang lainnya, “4 Welas” ini punya filosofi hidup yang patut diacungi jempol : liburan itu harus total! Maka, jangan heran kalau setiap agenda camping selalu melibatkan segenap anggota keluarga.
Mulai dari anak-anak yang (mungkin) lebih fokus mencari sinyal ketimbang mengamati bintang, hingga para istri yang (bisa jadi) diam-diam sudah menyiapkan menu barbekyu terfavorit. Tujuan mereka mulia : refreshing, silaturahmi, dan tentunya… makan-makan!
Tawa Menggema di Pantai Mutiara
Konon, tim ini adalah ahli dalam hal riang gembira. Setiap acara yang mereka gelar selalu diwarnai gelak tawa dan celotehan yang tak ada habisnya. Mungkin saja Om Ganong sibuk mendongeng cerita hantu versi lokal, sementara Om Mul dan Om Gembul adu kebolehan membakar jagung sampai gosong tapi tetap dipuji enak. Atau mungkin ada drama berebut tenda terfavorit, diakhiri dengan tawa renyah yang membuktikan kalau persaudaraan memang tak lekang oleh drama perebutan spot camping terbaik.
Pantai Mutiara, yang biasanya tenang, pasti mendadak riuh rendah dengan kehadiran mereka. Entah itu suara ombak yang berpadu dengan nyanyian sumbang diiringi gitar butut, atau mungkin teriakan histeris anak-anak yang mendapati sandal mereka terseret ombak. Intinya, tidak ada momen membosankan ketika “4 Welas” beraksi.

Petualangan Tiada Akhir, Rencana Selalu Ada
Sudah tak terhitung berapa kali tim ini melanglang buana. Dari puncak gunung yang dinginnya menusuk tulang sampai pinggir pantai yang ombaknya berdebur manja, semua sudah mereka jajal. Tapi, di balik segala kehebohan dan keseruan itu, ada satu hal yang patut dicatat: acara ini bukan cuma ajang senang-senang. Ini adalah ajang silaturahmi, pengikat tali persaudaraan, dan tempat di mana cerita-cerita baru tercipta.
Dan inilah bagian yang paling epik : begitu acara mau selesai, belum juga tenda dibongkar sepenuhnya, obrolan tentang agenda selanjutnya sudah langsung bergulir. “Gimana kalau bulan depan ke Loji Blitar?” atau “Asyik juga kalau camping di Besuki, sekalian mancing lele!” Terdengar seperti sekelompok orang yang kecanduan piknik, bukan ? Tapi justru itulah daya tarik mereka. Semangat pantang pulang sebelum ada rencana baru, patut diacungi jempol.
Jadi, kalau Anda melihat sekelompok orang dewasa dengan jiwa petualang dan selera humor yang tinggi di alam bebas, kemungkinan besar itu adalah pasukan “4 Welas” yang sedang merencanakan kehebohan berikutnya!
Kira-kira, destinasi camping “4 Welas” selanjutnya bakal ke mana ya? Ada ide?