Suara Merah Putih News // TULUNGAGUNG — Suasana hangat penuh semangat menyelimuti Aula Balai Desa Sumberdadap, Kecamatan Pucanglaban, Senin malam (2/6/2025), saat para pemuda dari berbagai penjuru wilayah Pucanglaban berkumpul dalam Musyawarah Kecamatan (Muscam) untuk membentuk kepengurusan baru Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) tingkat kecamatan.
Dari musyawarah tersebut, nama Maryani resmi terpilih sebagai Ketua KNPI Kecamatan Pucanglaban. Pemilihan yang berlangsung dengan suasana penuh kekeluargaan ini menjadi awal baru bagi organisasi kepemudaan yang pernah berjaya di era sebelumnya.
Dalam pidato perdananya, Maryani tidak hanya menyapa hangat para peserta, tetapi juga menggelorakan semangat jiwa muda yang membakar. Dengan gaya yang tegas namun tetap membumi, ia mengajak seluruh pemuda-pemudi Pucanglaban untuk bersatu padu dalam membangun kembali ruh kepemudaan yang sempat meredup.
“Selamat bergabung untuk sahabat sahabati KNPI Pucanglaban. Selamat mengabdikan tenaga, fikiran, dan waktu. Mari kita berproses bersama demi berseminya jiwa kepemudaan untuk kemajuan Pucanglaban” serunya.
Tak lupa, Maryani juga menyinggung tentang romantisme masa kejayaan KNPI Pucanglaban tempo dulu yang penuh semangat gotong royong, kebersamaan, dan rasa solidaritas tinggi. Ia mengajak semua pihak untuk menghidupkan kembali warisan semangat itu—dengan versi kekinian, tentunya (lebih digital, tapi tetap hangat).

Program Perdana: Ngopi Silaturahmi, Bukan Sekadar Nongkrong
Dalam pesannya, Maryani menyampaikan bahwa program awal KNPI akan dimulai dengan agenda “Ngumpul Silaturahmi Bareng.” Belum ada jadwal pasti—karena seperti biasa, mencari waktu kosong anak muda itu lebih sulit dari nyari sinyal di tengah sawah. Tapi janji sudah dilontarkan: acara akan segera digelar.
“Silaturahmi bukan sekedar kumpul, tapi ajang saling menguatkan. Di sanalah rencana-rencana besar bermula, dari canda tawa dan kopi yang hangat”ucap Maryani sambil tersenyum.
KNPI “Bangkit”: Bukan Hanya Slogan, Tapi Gerakan
Mengusung semangat “KNPI Bangkit,” Maryani menegaskan bahwa kepengurusan baru ini bukan hanya soal susunan nama dan jabatan. Tapi tentang gerakan nyata, ajakan terbuka kepada seluruh pemuda Pucanglaban untuk keluar dari zona nyaman, bangkit dari keterpurukan, dan bersatu dalam aksi.
Makna “Bangkit” dijabarkan Maryani menjadi empat pilar utama:
- Bangkit dari keterpurukan: Pemuda Pucanglaban diajak untuk tidak larut dalam masa lalu. Gagal boleh, tapi bangkit itu wajib.
- Bersatu dan berkoordinasi: Ego dan gengsi disimpan dulu, mari kerja bareng. Karena ngopi sendirian itu biasa, tapi ngopi sambil bikin perubahan itu luar biasa.
- Berpartisipasi aktif: Pemuda tidak boleh hanya jadi penonton. Saatnya ikut main di lapangan kehidupan: sosial, budaya, ekonomi, bahkan politik, asal jangan jadi komentator abadi di grup WhatsApp.
- Mewujudkan Indonesia maju (dimulai dari Pucanglaban): Karena perubahan besar, biasanya dimulai dari obrolan kecil di balai desa.
Harapan Baru, Energi Baru
Kehadiran Maryani sebagai nahkoda baru KNPI Kecamatan Pucanglaban diharapkan mampu menjadi energi segar. Terlebih, semangat kepemudaan saat ini tengah dibutuhkan dalam berbagai aspek pembangunan lokal, mulai dari pemberdayaan desa hingga penguatan karakter generasi muda.
Dengan gaya kepemimpinan yang terbuka, komunikatif, dan penuh semangat kolaboratif, Maryani membawa harapan bahwa KNPI Pucanglaban akan kembali bergema. Tidak hanya di forum formal, tapi juga di tengah masyarakat, di lapangan, dan tentu saja—di ruang-ruang ngopi dan gotong royong khas pemuda desa. (DN97-Red)